Kamis, 17 Februari 2011


KOMENTAR UPIN IPIN PENGEMBARAAN BERMULA
Jejak kaki yang ganjil dan suara-suara yang ngeri cumalah beberapa daripada apa-apa yang menakutkan para penduduk Kampung Durian Runtuh. Terdapat cerita-cerita bahawa ada seekor makhluk ganas yang berkeliaran di hutan pada waktu malam yang mencuri durian.
Tiada sesiapa yang berani untuk mencari tau hal tersebut, sehinggalah Badrol dan Lim yang sedang liburan di kampung, dan mulai berjelajah ke hutan durian.  Bersama Rajoo yang bisa berkomunikasi dengan hewan, Ros si kembang desa, serta adik-beradik kembar Upin dan Ipin yang lucu, melangkah masuk ke dalam perjalanan yang penuh aksi, dan misteri.
Ditengah hutan mereka berjumpa dengan binatang yang namanya opet, hanya rajoo yang megerti bahasanya. Mereka mengalami petualangan yang hebat. Hingga akhirnya mereka dapat mengungkap tentang misteri hantu durian runtuh.
Didalam cerita upin ipin ini terdapat psikologi pendidikan yang seperti pada pembuatan filmya mereka harus hati-hati dalam membuat karakter, dialognya juga. Karena pada dasarnya ini untuk mendidik dan yang menonton anak-anak yang sangat mudah meniru apa yang mereka tonton dan ceritanya pun dibuat sederhana sehingga anak-anak mudah mengerti.
Film ini pun menampilkan keberagaman suku bangsa dalam kondisi apa adanya. Ada Rajoo yang berdarah India, kak ros, opah, tok dalang, upin&ipin, dan badrol adalah orang melayu, serta ah tong adalah orang cina . Mereka tampil tanpa meninggalkan atribut kesukuannya. Memang keberagaman tak harus disembunyikan, setiap anak harus dikenalkan sejak dini bahwa mereka memang berbeda satu sama lain, terutama dalam kehidupan multikultural dalam masyarakat mereka. Dari situ akan tercipta saling menghargai di antara mereka.
          Pada karekternya dimana setiap orang  saling membantu 1 sama lain. Itu terlihat pada saat kak ros membantu rajoo pada saat rajoo di kejar sama monster. Sayang terhadap binatang. Dan bekerja sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar